MENGHARGAI WAKTU DAN KESEMPATAN
- Rabu, 20 September 2023
- Administrator
- 0 komentar

Assalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh
Dalam kesempatan ini, marilah kita sejenak merenungkan seraya melakukan refleksi atas segala bentuk kegiatan yang telah kita lakukan hingga detik ini.
Dengan berdasar atas firman Alloh swt dalam Q.S. Al-Ashr.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
Bismillahirrohmanirrohim..
وَالْعَصْرِۙ
Demi masa, (Al-‘Aṣr [103]:1)
اِنَّ الْاِنْسَانَ لَفِيْ خُسْرٍۙ
sesungguhnya manusia benar-benar berada dalam kerugian, (Al-‘Aṣr [103]:2)
اِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ ەۙ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ ࣖ
kecuali orang-orang yang beriman dan beramal saleh serta saling menasihati untuk kebenaran dan kesabaran. (Al-‘Aṣr [103]:3)
Dari ayat tersebut di atas, terdapat hikmah yang tinggi yaitu dari kata "Demi masa / Waktu sore / Sholat Asar" bahwa masa mengandung arti "waktu". Waktu dapat diartikan juga sebagai "kesempatan". Allah bersumpah dengan masa agar manusia memperhatikan masa dan memanfaatkannya dengan baik; bersumpah dengan waktu sore, sebagaimana dengan waktu duha, sebagai salah satu bukti kuasa Allah; dan bersumpah dengan salat Asar karena keutamaanya atas salat-salat yang lain. Jika kita melalaikan waktu sama artinya kita menyia-nyiakan kesempatan. Kesempatan bisa datang kapanpun, siang malam yang berganti, umur manusia yang senantiasa berkurang dan dalam hal apapun yang tengah kita hadapi, yang semua adalah merupakan tanda keagungan Alloh SWT.
Dilanjutkan ayat berikutnya, "sesungguhnya manusia benar-benar berada dalam kerugian". Sungguh manusia dalam kerugian, baik dunia maupun akhirat hanya karena hawa nafsunya. Maka manusia sebisa mungkin melawan hawa nafsu dalam dirinya.
Manusia hanya akan mendapatkan kerugian jika waktu dan kesempatan hanya digunakan dalam keburukan. Keburukan hanya akan membawanya pada kecelakaan dan kebinasaan.
Dalam ayat terakhir, disebutkan bahwa "kecuali orang-orang yang beriman dan beramal saleh serta saling menasihati untuk kebenaran dan kesabaran". Semua manusia rugi, kecuali orang-orang yang beriman yang mengerjakan kebajikan sesuai ketentuan syariat dengan ikhlas, menasihati satu sama lain dengan baik dan bijaksana untuk memegang teguh kebenaran sebagaimana diajarkan oleh agama dan saling menasihati untuk kesabaran dalam melaksanakan kewajiban agama, menjauhi larangan, menghadapi musibah, dan menjalani kehidupan.
Marilah kita melangkah dalam hal kebenaran mengharap mendapat ridlo-Nya, sesuai dengan ayat al-Qur'an Surah Al-Fātiḥah [1]:7:
صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ەۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَ ࣖ
(yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat, bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) orang-orang yang sesat.
Semoga bermanfaat.
Wal Afwu minkum,
Wassalamu'alaikum Warahmatullohi Wabarokatuh.